Emas merupakan salah satu komoditas yang sering menjadi perhatian investor global. Baru-baru ini, harga emas mengalami kenaikan hingga mencapai level tertinggi dalam dua minggu. Peningkatan harga ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Namun, pertanyaannya adalah, apakah harga emas ini akan bertahan atau tidak?
Faktor Pertama: Pelemahan Dolar ASPelemahan dolar AS merupakan salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas. Dolar yang lemah membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaan terhadap logam mulia ini meningkat. Pada saat dolar melemah, investor biasanya mencari aset alternatif seperti emas untuk melindungi nilai kekayaan mereka dari inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Keterkaitan antara nilai dolar dan harga emas sudah lama dikenal; ketika dolar AS melemah, harga emas cenderung naik karena emas dihargai dalam dolar AS. Faktor Kedua: Kebijakan Moneter Federal ReserveKebijakan moneter yang diambil oleh Federal Reserve (The Fed) juga berpengaruh signifikan terhadap harga emas. Baru-baru ini, The Fed memberikan sinyal akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih rendah untuk jangka waktu yang lebih lama. Kebijakan ini diambil untuk mendukung pemulihan ekonomi setelah dampak dari pandemi COVID-19. Suku bunga yang rendah menurunkan opportunity cost untuk memegang emas, yang tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi atau deposito berjangka. Hal ini membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor yang mencari alternatif investasi. Faktor Ketiga: Ketidakpastian Ekonomi GlobalKetidakpastian ekonomi global juga menjadi pendorong naiknya harga emas. Situasi geopolitik, pandemi, serta ketegangan perdagangan antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan China, menambah ketidakpastian di pasar global. Investor seringkali mencari aset safe haven seperti emas untuk melindungi investasi mereka dari volatilitas pasar. Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa-masa ketidakpastian ekonomi karena sifatnya yang tahan terhadap inflasi dan tidak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah atau kondisi ekonomi suatu negara tertentu. Apakah Kenaikan Harga Emas Akan Bertahan?Meskipun ketiga faktor tersebut telah mendorong harga emas ke level tertinggi dalam dua minggu, pertanyaan yang lebih penting adalah apakah kenaikan ini akan bertahan atau tidak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjawab pertanyaan ini:
Sumber: Investing Demo ewf Demo Equityworld
0 Comments
equityworld futures - Harga Minyak Turun Dari Puncak Tujuh Minggu Di Tengah Sinyal Beragam6/20/2024 Harga minyak mentah mengalami penurunan setelah mencapai puncaknya dalam tujuh minggu terakhir. Penurunan ini dipicu oleh sejumlah faktor yang memengaruhi pasar minyak global, termasuk data ekonomi yang beragam dari Amerika Serikat, perubahan kebijakan suku bunga, serta perkembangan ekonomi di China.
Faktor Ekonomi AS dan Kebijakan Moneter Data ekonomi dari Amerika Serikat menunjukkan kenaikan stok minyak mentah ke level tertinggi sejak Juni 2021. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah meningkat lebih dari yang diperkirakan, memberikan tekanan pada harga minyak. Selain itu, sinyal beragam dari The Fed mengenai kebijakan suku bunga juga memengaruhi sentimen pasar. Presiden Bank Sentral New York, John Williams, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk memikirkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat, meskipun ada harapan akan penurunan pada tahun mendatang (ANTARA News) (Bisnis.com). Pemulihan Ekonomi China dan Permintaan Global Pemulihan ekonomi China juga menjadi faktor penting dalam dinamika harga minyak. China diperkirakan akan menyumbang hampir setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini setelah melonggarkan pembatasan COVID-19. Meskipun demikian, data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di China belum sepenuhnya pulih, dengan angka penjualan ritel, produksi industri, dan investasi yang gagal memenuhi ekspektasi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa China mungkin kesulitan mencapai target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% untuk tahun ini tanpa adanya stimulus fiskal tambahan (ANTARA News) (ANTARA News). Pengaruh Pasokan dan Kebijakan OPEC+ Di sisi pasokan, OPEC+ tetap berkomitmen untuk memangkas produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari hingga akhir tahun. Pemotongan pasokan ini didukung oleh negara-negara anggota seperti Arab Saudi dan Rusia. Meskipun pemotongan ini berhasil mendukung harga minyak dalam beberapa minggu terakhir, rencana pemerintah AS untuk melepaskan lebih banyak minyak dari Cadangan Minyak Strategis negara tersebut diperkirakan akan membatasi kenaikan harga minyak lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang (ANTARA News) (ANTARA News). Dinamika Pasar dan Prediksi Harga Pasar minyak masih mencermati berbagai faktor yang dapat mempengaruhi harga di masa depan. Jumlah rig pengeboran minyak dan gas di AS mengalami penurunan, yang merupakan indikator awal produksi di masa depan. Data terbaru dari Baker Hughes menunjukkan bahwa jumlah rig minyak dan gas turun menjadi 623 rig, angka terendah pascapandemi. Penurunan ini mencerminkan sentimen pasar yang masih hati-hati terhadap prospek permintaan dan pasokan minyak global (Bisnis.com) (ANTARA News). Selain itu, analis pasar mencatat bahwa sentimen bullish di pasar minyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pemulihan ekonomi di China dan kebijakan pemotongan produksi oleh OPEC+. Namun, ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan moneter di berbagai negara tetap menjadi tantangan yang perlu diwaspadai oleh para pelaku pasar. Secara keseluruhan, meskipun harga minyak mengalami penurunan dari puncaknya dalam tujuh minggu terakhir, pasar masih dipenuhi dengan sinyal beragam yang dapat memengaruhi harga di masa mendatang. Para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan ekonomi global, kebijakan moneter, serta dinamika pasokan dan permintaan minyak untuk menentukan arah pergerakan harga minyak selanjutnya. Sumber: Investing Demo ewf Demo Equityworld Futures gas alam mengalami kenaikan yang signifikan selama masa dagang di Eropa. Peningkatan harga ini dipicu oleh berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran gas alam di pasar global. Dalam artikel ini, kita akan mengulas penyebab kenaikan harga futures gas alam, implikasinya bagi pasar energi, dan prospek ke depan.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Futures Gas Alam
Sumber: Investing Demo ewf Demo Equityworld Pergerakan AUD/USDDolar Australia (AUD) sedang dalam fase konsolidasi setelah mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut. Saat ini, pasangan mata uang AUD/USD diperdagangkan stabil di level 0,6614, setelah turun sekitar 0,8% dalam tiga sesi terakhir. Ini terjadi menjelang pengumuman kebijakan dari Reserve Bank of Australia (RBA).
Ekspektasi PasarEkonom memprediksi bahwa RBA akan mempertahankan suku bunga resmi di 4,35% untuk kelima kalinya berturut-turut. Pengumuman ini dijadwalkan pada pukul 14:30 waktu Sydney. Menurut Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group Ltd., pasar tidak mengharapkan banyak perubahan dalam pernyataan RBA kali ini. Meskipun demikian, masih ada risiko yang perlu dikelola terkait dampak keputusan ini terhadap dolar Australia. Faktor Lain yang Mempengaruhi PasarSelain fokus pada keputusan RBA, ada beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi pergerakan pasar:
Keputusan RBA untuk mempertahankan suku bunga mencerminkan pendekatan yang hati-hati dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini, dengan fokus pada stabilitas dan pengendalian inflasi. Seiring dengan perkembangan ekonomi global dan domestik, kebijakan RBA akan terus diawasi oleh para analis dan pelaku pasar untuk menentukan arah pergerakan mata uang AUD di masa mendatang. Demo ewf Demo Equityworld Setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang menunjukkan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan, nilai dolar AS mengalami penurunan. Inflasi inti AS meningkat sebesar 0,2% pada bulan Mei, di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,3%, menunjukkan bahwa tekanan harga mulai mereda. Hal ini memberikan sedikit kelegaan bagi Federal Reserve (The Fed) yang telah agresif menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
Rilis data CPI ini datang menjelang pertemuan kebijakan The Fed yang sangat dinantikan. Dalam pertemuan ini, The Fed diharapkan akan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kebijakan moneternya di masa depan. Pasar berjangka menunjukkan bahwa pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 3,75% hingga 4,0% untuk saat ini, dengan potensi kenaikan lebih lanjut jika diperlukan untuk mengekang inflasi (Antara News). Selain itu, data Producer Price Index (PPI) yang akan dirilis juga dinantikan oleh pasar. PPI adalah indikator inflasi di tingkat grosir, dan angka-angka ini dapat memberikan gambaran lebih lanjut tentang tekanan inflasi yang dihadapi oleh produsen yang akhirnya dapat diteruskan ke konsumen. Data PPI yang lebih rendah dari perkiraan juga dapat mendukung pandangan bahwa inflasi mulai terkendali, yang bisa menekan dolar lebih lanjut. Di pasar valuta asing, pelemahan dolar menyebabkan beberapa mata uang utama lainnya menguat. Euro dan pound sterling mencatat kenaikan, sementara franc Swiss dan dolar Selandia Baru juga menunjukkan stabilitas yang relatif terhadap dolar AS. Yuan Tiongkok mengalami sedikit penurunan, mencerminkan kekhawatiran yang terus berlanjut tentang prospek ekonomi Tiongkok meskipun ada pelonggaran pembatasan COVID-19 di beberapa wilayah (Antara News). Analis pasar mencatat bahwa pergerakan dolar ini mencerminkan respons pasar terhadap kombinasi data ekonomi yang baru dirilis dan ekspektasi kebijakan moneter. Dengan inflasi yang tampaknya mulai terkendali, The Fed mungkin akan mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati dalam menaikkan suku bunga di masa depan, yang dapat mengurangi tekanan pada dolar dan memberikan peluang bagi mata uang lainnya untuk menguat. Selain itu, pasar tenaga kerja AS yang kuat tetap menjadi fokus. Data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan baru-baru ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih cukup ketat, yang dapat mendorong upah dan berkontribusi pada inflasi. Namun, jika data inflasi terus menunjukkan penurunan, ini bisa memberikan The Fed lebih banyak ruang untuk menyesuaikan kebijakan tanpa perlu khawatir tentang overheating ekonomi. Secara keseluruhan, pergerakan dolar AS setelah rilis data CPI dan menjelang rilis data PPI serta keputusan kebijakan The Fed mencerminkan ketidakpastian dan harapan pasar akan tanda-tanda lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter di masa depan. Para pelaku pasar akan terus memantau data ekonomi dan pernyataan dari pejabat The Fed untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang langkah-langkah kebijakan yang akan datang (Antara News). Dolar AS yang lebih lemah juga memiliki implikasi luas bagi ekonomi global. Ini bisa berarti bahwa biaya impor menjadi lebih tinggi untuk AS, sementara ekspor AS menjadi lebih kompetitif di pasar global. Selain itu, pelemahan dolar dapat memberikan beberapa dukungan bagi harga komoditas yang biasanya dihargai dalam dolar, seperti minyak dan emas, yang dapat menguntungkan negara-negara pengekspor komoditas. Dalam konteks ini, pertemuan kebijakan The Fed yang akan datang menjadi sangat penting. Keputusan yang diambil oleh The Fed tidak hanya akan mempengaruhi pasar keuangan AS tetapi juga akan memiliki dampak signifikan pada ekonomi global. Pasar akan mengamati dengan seksama setiap petunjuk tentang langkah-langkah kebijakan di masa depan dan bagaimana The Fed menyeimbangkan antara kebutuhan untuk mengendalikan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi Sumber: Investing Demo ewf Demo Equityworld Pada beberapa waktu terakhir, harga futures gas alam mengalami penurunan signifikan di pasar perdagangan Amerika Serikat. Kondisi ini menjadi perhatian utama bagi para investor dan pelaku pasar, mengingat gas alam merupakan salah satu komoditas energi yang sangat penting bagi perekonomian global.
Faktor Penyebab Penurunan Penurunan harga futures gas alam dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama adalah perubahan cuaca yang mempengaruhi permintaan akan energi. Selama periode cuaca hangat, permintaan akan gas alam untuk pemanasan menurun, sehingga menyebabkan penurunan harga. Selain itu, produksi gas alam yang melimpah dan meningkatnya stok juga dapat menyebabkan harga turun. Jika produksi gas alam melebihi permintaan, maka harga akan cenderung menurun karena pasar mengalami kelebihan pasokan. Dampak Global Penurunan harga gas alam tidak hanya berdampak pada pasar AS, tetapi juga memiliki implikasi global. Negara-negara yang bergantung pada impor gas alam dari AS akan melihat perubahan dalam biaya energi mereka. Ini dapat mempengaruhi perekonomian global, terutama di negara-negara yang mengandalkan gas alam sebagai sumber utama energi. Selain itu, harga gas alam yang rendah dapat berdampak pada investasi di sektor energi. Perusahaan-perusahaan energi mungkin mengurangi investasi mereka dalam eksplorasi dan produksi gas alam jika harga tetap rendah untuk waktu yang lama. Reaksi Pasar Reaksi pasar terhadap penurunan harga gas alam dapat bervariasi. Beberapa investor mungkin melihat ini sebagai peluang untuk membeli futures gas alam dengan harga yang lebih rendah, berharap harga akan naik kembali di masa depan. Namun, investor lain mungkin menjual futures mereka untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Selain itu, penurunan harga gas alam dapat mempengaruhi harga saham perusahaan-perusahaan energi. Saham perusahaan yang terlibat dalam produksi dan distribusi gas alam mungkin mengalami penurunan harga seiring dengan penurunan harga futures gas alam. Prospek Masa Depan Meskipun harga futures gas alam saat ini lebih rendah, prospek jangka panjang untuk komoditas ini tetap positif. Permintaan global untuk energi terus meningkat, terutama di negara-negara berkembang yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Selain itu, gas alam dianggap sebagai sumber energi yang lebih bersih dibandingkan dengan batu bara dan minyak bumi, sehingga permintaan untuk gas alam diperkirakan akan meningkat seiring dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon. Strategi Investor Dalam menghadapi situasi ini, investor harus mempertimbangkan strategi investasi mereka dengan hati-hati. Diversifikasi portofolio investasi dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko. Investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam berbagai jenis komoditas energi, bukan hanya gas alam, untuk mengurangi dampak dari fluktuasi harga yang tiba-tiba. Selain itu, analisis pasar yang mendalam dan pemantauan terus-menerus terhadap kondisi pasar juga penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Kesimpulan Penurunan harga futures gas alam di pasar perdagangan AS mencerminkan dinamika pasar energi yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Meskipun harga saat ini lebih rendah, permintaan jangka panjang untuk gas alam tetap kuat, didorong oleh pertumbuhan ekonomi global dan upaya untuk mengurangi emisi karbon. Investor perlu mengadopsi strategi yang hati-hati dan terinformasi untuk mengelola investasi mereka dalam situasi pasar yang bergejolak ini. Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan terkini mengenai harga futures gas alam dan komoditas lainnya, pembaca dapat mengunjungi situs berita ekonomi dan investasi terpercaya. Tetaplah terinformasi dan waspada terhadap perubahan pasar untuk membuat keputusan investasi yang bijak. Sumber: Investing Demo ewf Demo Equityworld Pada jam dagang AS, futures minyak mentah menunjukkan penurunan. Ini adalah kabar penting bagi pelaku pasar komoditas yang perlu memahami implikasi dan potensi dampaknya. Mari kita telaah lebih dalam tentang situasi ini.
Tinjauan PerdaganganFutures minyak mentah untuk penyerahan Juli diperdagangkan pada New York Mercantile Exchange pada harga USD77,86 per barel pada saat penulisan artikel ini. Ini menandakan penurunan sebesar 0,15% dari sesi sebelumnya. Namun, instrumen ini sebelumnya diperdagangkan pada sesi rendah USD per barel. Dukungan dan ResistensiDalam analisis teknikal, penting untuk memahami level-level dukungan dan resistensi. Minyak mentah kemungkinan akan mendapat dukungan pada level USD72,82, sementara level resistensi berada pada USD78,36. Indeks Dolar AS BerjangkaPenting untuk juga melihat kinerja indeks Dolar AS berjangka, yang memantau kinerja greenback terhadap keranjang enam mata uang utama lainnya. Saat artikel ini ditulis, indeks tersebut naik 0,33% dan diperdagangkan pada USD104,77. Situasi Minyak BrentDi ICE, minyak Brent untuk penyerahan Agustus juga mengalami penurunan sebesar 0,28% dan diperdagangkan pada USD81,86 per barel. Perlu diperhatikan bahwa spread antara kontrak minyak Brent dan minyak mentah berada pada USD4,00 per barel. Analisis KeseluruhanDari gambaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasar minyak mentah sedang mengalami pergerakan yang menarik. Penurunan harga pada jam dagang AS menandakan adanya volatilitas dan potensi perubahan lebih lanjut dalam jangka waktu yang akan datang. Komentar dan ReaksiTentu saja, pasar dan para pelaku di dalamnya akan memberikan beragam komentar dan reaksi terhadap pergerakan harga minyak mentah. Penting bagi investor untuk tetap mengikuti berita dan analisis terbaru untuk membuat keputusan investasi yang tepat. KesimpulanDengan demikian, futures minyak mentah yang lebih rendah pada jam dagang AS menawarkan wawasan yang penting bagi para pelaku pasar. Analisis yang cermat dan pemantauan terus-menerus terhadap pergerakan harga dapat membantu para investor mengambil keputusan yang tepat dalam lingkungan pasar yang dinamis. Sumber: Investing Demo ewf Demo Equityworld Pada hari Senin, futures emas mengalami kenaikan selama sesi AS. Hal ini mencerminkan pergerakan pasar komoditas yang signifikan yang patut diperhatikan oleh para investor. Dalam analisis ini, kita akan melihat lebih dekat pada pergerakan harga emas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pergerakan Harga EmasPada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, futures emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,15% dari sesi sebelumnya. Meskipun angka ini tampak kecil, namun pergerakan harga emas selalu menjadi perhatian utama para investor. Dukungan dan ResistanceDalam analisis teknikal, kita juga melihat tingkat dukungan dan resistance yang relevan bagi harga emas. Dalam hal ini, emas kemungkinan akan mendapat support pada level USD2.304,20, sementara resistance berada di USD2.406,70. Memahami tingkat dukungan dan resistance ini dapat membantu para trader dalam mengambil keputusan yang lebih tepat. Indeks Dolar ASSelain pergerakan harga emas, penting juga untuk memperhatikan kinerja indeks dolar AS. Indeks Dolar AS Berjangka, yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,10% dan diperdagangkan pada USD104,75. Hubungan antara harga emas dan dolar AS seringkali menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas. Perak dan TembagaSelain emas, perak dan tembaga juga mengalami kenaikan selama sesi AS. Perak untuk penyerahan Juli naik 1,34% menjadi USD29,83 per troy ons, sementara tembaga untuk penyerahan Juli naik 1,48% menjadi USD4,55 per pon. Kenaikan ini menunjukkan bahwa tidak hanya emas, tetapi juga logam lainnya mengalami pergerakan yang signifikan di pasar komoditas. KesimpulanDalam analisis ini, kita melihat bahwa futures emas mengalami kenaikan selama sesi AS. Faktor-faktor seperti kinerja dolar AS, pergerakan harga perak dan tembaga, serta tingkat dukungan dan resistance menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas. Bagi para investor dan trader, memahami dinamika pasar komoditas ini penting untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik. Sumber: Investing PT Equityworld Futures Pada Senin pagi, harga emas batangan dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami kenaikan tipis. Berdasarkan pantauan di laman Logam Mulia, harga emas naik sebesar Rp1.000 menjadi Rp1.329.000 per gram. Sebelumnya, pada Sabtu (8/6/2024), harga emas berada di posisi Rp1.328.000 per gram.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga EmasKenaikan harga emas ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: 1. Kondisi Pasar GlobalPerubahan harga emas di pasar global dapat memengaruhi harga emas di dalam negeri. Faktor-faktor eksternal seperti ketidakpastian geopolitik atau perubahan suku bunga global dapat memicu kenaikan harga emas. 2. Nilai Tukar RupiahKorelasi antara harga emas dan nilai tukar rupiah juga dapat memengaruhi harga emas di pasar domestik. Jika nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS, maka harga emas cenderung turun dan sebaliknya. 3. Permintaan dan PenawaranPermintaan dan penawaran emas di pasar domestik juga turut berperan dalam menentukan harga. Jika permintaan lebih tinggi dari pasokan yang tersedia, harga cenderung naik, dan sebaliknya. Potensi Investasi dalam EmasMeskipun harga emas mengalami fluktuasi, investasi dalam emas masih dianggap sebagai salah satu pilihan yang aman. Emas dianggap sebagai aset lindung nilai yang dapat mengurangi risiko dalam portofolio investasi. Proyeksi Harga Emas ke DepanProyeksi harga emas ke depan masih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks, termasuk kondisi ekonomi global dan kebijakan moneter. Namun, sebagian investor masih mempertimbangkan emas sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang mereka. Ringkasan Harga Pecahan Emas BatanganBerikut adalah ringkasan harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam pada Senin:
Sumber: Investing PT Equtyworld Futures Pada hari Kamis, terjadi kenaikan signifikan dalam pergerakan harga futures gas alam pada masa dagang AS. Ini merupakan indikasi penting bagi para pelaku pasar, terutama yang terlibat dalam perdagangan komoditas energi seperti gas alam.
Peningkatan Harga Futures Gas AlamMenurut data yang dipantau dari New York Mercantile Exchange, harga futures gas alam untuk penyerahan bulan Juli mengalami kenaikan menjadi USD2,80 per mmBTU pada saat penulisan artikel ini. Ini mencerminkan peningkatan sebesar 1,56% dari harga sebelumnya. Sebelumnya, harga gas alam mencapai sesi tinggi di atas USD per mmBTU. Faktor Pendukung dan ResistensiAnalisis pasar menunjukkan bahwa gas alam memiliki potensi untuk mendapat dukungan pada level harga USD2,518, sementara level resistensi diperkirakan berada di sekitar USD2,875. Faktor-faktor seperti penawaran dan permintaan, kondisi ekonomi global, serta kebijakan energi domestik dan internasional dapat mempengaruhi pergerakan harga gas alam. Dampak Terhadap Instrumen LainnyaSelain gas alam, pergerakan harga juga diamati pada instrumen-instrumen lainnya. Misalnya, harga minyak mentah untuk penyerahan bulan Juli mengalami kenaikan sebesar 1,97%, mencapai USD75,53 per barrel. Sementara itu, harga heating oil untuk penyerahan bulan Juli naik sebesar 2,42%, menjadi USD2,36 per galon. Pergerakan harga ini mencerminkan dinamika yang terjadi di pasar energi secara keseluruhan. Implikasi bagi Pelaku PasarBagi para pelaku pasar yang terlibat dalam perdagangan komoditas energi, pemahaman mendalam tentang pergerakan harga gas alam dan faktor-faktor yang memengaruhinya sangat penting. Analisis yang cermat dan reaksi yang tepat waktu dapat membantu para pelaku pasar untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik. KesimpulanPergerakan harga futures gas alam yang lebih tinggi pada masa dagang AS menunjukkan dinamika yang signifikan di pasar komoditas energi. Faktor-faktor seperti penawaran dan permintaan, serta kondisi ekonomi global, memainkan peran penting dalam menentukan arah pergerakan harga gas alam. Bagi para pelaku pasar, pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan keputusan investasi mereka. Sumber: Investing PT Equityworld Futures |
Author
Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2024
Categories |