Setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang menunjukkan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan, nilai dolar AS mengalami penurunan. Inflasi inti AS meningkat sebesar 0,2% pada bulan Mei, di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,3%, menunjukkan bahwa tekanan harga mulai mereda. Hal ini memberikan sedikit kelegaan bagi Federal Reserve (The Fed) yang telah agresif menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
Rilis data CPI ini datang menjelang pertemuan kebijakan The Fed yang sangat dinantikan. Dalam pertemuan ini, The Fed diharapkan akan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kebijakan moneternya di masa depan. Pasar berjangka menunjukkan bahwa pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 3,75% hingga 4,0% untuk saat ini, dengan potensi kenaikan lebih lanjut jika diperlukan untuk mengekang inflasi (Antara News). Selain itu, data Producer Price Index (PPI) yang akan dirilis juga dinantikan oleh pasar. PPI adalah indikator inflasi di tingkat grosir, dan angka-angka ini dapat memberikan gambaran lebih lanjut tentang tekanan inflasi yang dihadapi oleh produsen yang akhirnya dapat diteruskan ke konsumen. Data PPI yang lebih rendah dari perkiraan juga dapat mendukung pandangan bahwa inflasi mulai terkendali, yang bisa menekan dolar lebih lanjut. Di pasar valuta asing, pelemahan dolar menyebabkan beberapa mata uang utama lainnya menguat. Euro dan pound sterling mencatat kenaikan, sementara franc Swiss dan dolar Selandia Baru juga menunjukkan stabilitas yang relatif terhadap dolar AS. Yuan Tiongkok mengalami sedikit penurunan, mencerminkan kekhawatiran yang terus berlanjut tentang prospek ekonomi Tiongkok meskipun ada pelonggaran pembatasan COVID-19 di beberapa wilayah (Antara News). Analis pasar mencatat bahwa pergerakan dolar ini mencerminkan respons pasar terhadap kombinasi data ekonomi yang baru dirilis dan ekspektasi kebijakan moneter. Dengan inflasi yang tampaknya mulai terkendali, The Fed mungkin akan mengadopsi pendekatan yang lebih hati-hati dalam menaikkan suku bunga di masa depan, yang dapat mengurangi tekanan pada dolar dan memberikan peluang bagi mata uang lainnya untuk menguat. Selain itu, pasar tenaga kerja AS yang kuat tetap menjadi fokus. Data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan baru-baru ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih cukup ketat, yang dapat mendorong upah dan berkontribusi pada inflasi. Namun, jika data inflasi terus menunjukkan penurunan, ini bisa memberikan The Fed lebih banyak ruang untuk menyesuaikan kebijakan tanpa perlu khawatir tentang overheating ekonomi. Secara keseluruhan, pergerakan dolar AS setelah rilis data CPI dan menjelang rilis data PPI serta keputusan kebijakan The Fed mencerminkan ketidakpastian dan harapan pasar akan tanda-tanda lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter di masa depan. Para pelaku pasar akan terus memantau data ekonomi dan pernyataan dari pejabat The Fed untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang langkah-langkah kebijakan yang akan datang (Antara News). Dolar AS yang lebih lemah juga memiliki implikasi luas bagi ekonomi global. Ini bisa berarti bahwa biaya impor menjadi lebih tinggi untuk AS, sementara ekspor AS menjadi lebih kompetitif di pasar global. Selain itu, pelemahan dolar dapat memberikan beberapa dukungan bagi harga komoditas yang biasanya dihargai dalam dolar, seperti minyak dan emas, yang dapat menguntungkan negara-negara pengekspor komoditas. Dalam konteks ini, pertemuan kebijakan The Fed yang akan datang menjadi sangat penting. Keputusan yang diambil oleh The Fed tidak hanya akan mempengaruhi pasar keuangan AS tetapi juga akan memiliki dampak signifikan pada ekonomi global. Pasar akan mengamati dengan seksama setiap petunjuk tentang langkah-langkah kebijakan di masa depan dan bagaimana The Fed menyeimbangkan antara kebutuhan untuk mengendalikan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi Sumber: Investing Demo ewf Demo Equityworld
0 Comments
Pada beberapa waktu terakhir, harga futures gas alam mengalami penurunan signifikan di pasar perdagangan Amerika Serikat. Kondisi ini menjadi perhatian utama bagi para investor dan pelaku pasar, mengingat gas alam merupakan salah satu komoditas energi yang sangat penting bagi perekonomian global.
Faktor Penyebab Penurunan Penurunan harga futures gas alam dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama adalah perubahan cuaca yang mempengaruhi permintaan akan energi. Selama periode cuaca hangat, permintaan akan gas alam untuk pemanasan menurun, sehingga menyebabkan penurunan harga. Selain itu, produksi gas alam yang melimpah dan meningkatnya stok juga dapat menyebabkan harga turun. Jika produksi gas alam melebihi permintaan, maka harga akan cenderung menurun karena pasar mengalami kelebihan pasokan. Dampak Global Penurunan harga gas alam tidak hanya berdampak pada pasar AS, tetapi juga memiliki implikasi global. Negara-negara yang bergantung pada impor gas alam dari AS akan melihat perubahan dalam biaya energi mereka. Ini dapat mempengaruhi perekonomian global, terutama di negara-negara yang mengandalkan gas alam sebagai sumber utama energi. Selain itu, harga gas alam yang rendah dapat berdampak pada investasi di sektor energi. Perusahaan-perusahaan energi mungkin mengurangi investasi mereka dalam eksplorasi dan produksi gas alam jika harga tetap rendah untuk waktu yang lama. Reaksi Pasar Reaksi pasar terhadap penurunan harga gas alam dapat bervariasi. Beberapa investor mungkin melihat ini sebagai peluang untuk membeli futures gas alam dengan harga yang lebih rendah, berharap harga akan naik kembali di masa depan. Namun, investor lain mungkin menjual futures mereka untuk menghindari kerugian lebih lanjut. Selain itu, penurunan harga gas alam dapat mempengaruhi harga saham perusahaan-perusahaan energi. Saham perusahaan yang terlibat dalam produksi dan distribusi gas alam mungkin mengalami penurunan harga seiring dengan penurunan harga futures gas alam. Prospek Masa Depan Meskipun harga futures gas alam saat ini lebih rendah, prospek jangka panjang untuk komoditas ini tetap positif. Permintaan global untuk energi terus meningkat, terutama di negara-negara berkembang yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Selain itu, gas alam dianggap sebagai sumber energi yang lebih bersih dibandingkan dengan batu bara dan minyak bumi, sehingga permintaan untuk gas alam diperkirakan akan meningkat seiring dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon. Strategi Investor Dalam menghadapi situasi ini, investor harus mempertimbangkan strategi investasi mereka dengan hati-hati. Diversifikasi portofolio investasi dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko. Investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam berbagai jenis komoditas energi, bukan hanya gas alam, untuk mengurangi dampak dari fluktuasi harga yang tiba-tiba. Selain itu, analisis pasar yang mendalam dan pemantauan terus-menerus terhadap kondisi pasar juga penting untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Kesimpulan Penurunan harga futures gas alam di pasar perdagangan AS mencerminkan dinamika pasar energi yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Meskipun harga saat ini lebih rendah, permintaan jangka panjang untuk gas alam tetap kuat, didorong oleh pertumbuhan ekonomi global dan upaya untuk mengurangi emisi karbon. Investor perlu mengadopsi strategi yang hati-hati dan terinformasi untuk mengelola investasi mereka dalam situasi pasar yang bergejolak ini. Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan terkini mengenai harga futures gas alam dan komoditas lainnya, pembaca dapat mengunjungi situs berita ekonomi dan investasi terpercaya. Tetaplah terinformasi dan waspada terhadap perubahan pasar untuk membuat keputusan investasi yang bijak. Sumber: Investing Demo ewf Demo Equityworld Pada jam dagang AS, futures minyak mentah menunjukkan penurunan. Ini adalah kabar penting bagi pelaku pasar komoditas yang perlu memahami implikasi dan potensi dampaknya. Mari kita telaah lebih dalam tentang situasi ini.
Tinjauan PerdaganganFutures minyak mentah untuk penyerahan Juli diperdagangkan pada New York Mercantile Exchange pada harga USD77,86 per barel pada saat penulisan artikel ini. Ini menandakan penurunan sebesar 0,15% dari sesi sebelumnya. Namun, instrumen ini sebelumnya diperdagangkan pada sesi rendah USD per barel. Dukungan dan ResistensiDalam analisis teknikal, penting untuk memahami level-level dukungan dan resistensi. Minyak mentah kemungkinan akan mendapat dukungan pada level USD72,82, sementara level resistensi berada pada USD78,36. Indeks Dolar AS BerjangkaPenting untuk juga melihat kinerja indeks Dolar AS berjangka, yang memantau kinerja greenback terhadap keranjang enam mata uang utama lainnya. Saat artikel ini ditulis, indeks tersebut naik 0,33% dan diperdagangkan pada USD104,77. Situasi Minyak BrentDi ICE, minyak Brent untuk penyerahan Agustus juga mengalami penurunan sebesar 0,28% dan diperdagangkan pada USD81,86 per barel. Perlu diperhatikan bahwa spread antara kontrak minyak Brent dan minyak mentah berada pada USD4,00 per barel. Analisis KeseluruhanDari gambaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasar minyak mentah sedang mengalami pergerakan yang menarik. Penurunan harga pada jam dagang AS menandakan adanya volatilitas dan potensi perubahan lebih lanjut dalam jangka waktu yang akan datang. Komentar dan ReaksiTentu saja, pasar dan para pelaku di dalamnya akan memberikan beragam komentar dan reaksi terhadap pergerakan harga minyak mentah. Penting bagi investor untuk tetap mengikuti berita dan analisis terbaru untuk membuat keputusan investasi yang tepat. KesimpulanDengan demikian, futures minyak mentah yang lebih rendah pada jam dagang AS menawarkan wawasan yang penting bagi para pelaku pasar. Analisis yang cermat dan pemantauan terus-menerus terhadap pergerakan harga dapat membantu para investor mengambil keputusan yang tepat dalam lingkungan pasar yang dinamis. Sumber: Investing Demo ewf Demo Equityworld Pada hari Senin, futures emas mengalami kenaikan selama sesi AS. Hal ini mencerminkan pergerakan pasar komoditas yang signifikan yang patut diperhatikan oleh para investor. Dalam analisis ini, kita akan melihat lebih dekat pada pergerakan harga emas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pergerakan Harga EmasPada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, futures emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,15% dari sesi sebelumnya. Meskipun angka ini tampak kecil, namun pergerakan harga emas selalu menjadi perhatian utama para investor. Dukungan dan ResistanceDalam analisis teknikal, kita juga melihat tingkat dukungan dan resistance yang relevan bagi harga emas. Dalam hal ini, emas kemungkinan akan mendapat support pada level USD2.304,20, sementara resistance berada di USD2.406,70. Memahami tingkat dukungan dan resistance ini dapat membantu para trader dalam mengambil keputusan yang lebih tepat. Indeks Dolar ASSelain pergerakan harga emas, penting juga untuk memperhatikan kinerja indeks dolar AS. Indeks Dolar AS Berjangka, yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,10% dan diperdagangkan pada USD104,75. Hubungan antara harga emas dan dolar AS seringkali menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas. Perak dan TembagaSelain emas, perak dan tembaga juga mengalami kenaikan selama sesi AS. Perak untuk penyerahan Juli naik 1,34% menjadi USD29,83 per troy ons, sementara tembaga untuk penyerahan Juli naik 1,48% menjadi USD4,55 per pon. Kenaikan ini menunjukkan bahwa tidak hanya emas, tetapi juga logam lainnya mengalami pergerakan yang signifikan di pasar komoditas. KesimpulanDalam analisis ini, kita melihat bahwa futures emas mengalami kenaikan selama sesi AS. Faktor-faktor seperti kinerja dolar AS, pergerakan harga perak dan tembaga, serta tingkat dukungan dan resistance menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas. Bagi para investor dan trader, memahami dinamika pasar komoditas ini penting untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik. Sumber: Investing PT Equityworld Futures Pada Senin pagi, harga emas batangan dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami kenaikan tipis. Berdasarkan pantauan di laman Logam Mulia, harga emas naik sebesar Rp1.000 menjadi Rp1.329.000 per gram. Sebelumnya, pada Sabtu (8/6/2024), harga emas berada di posisi Rp1.328.000 per gram.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga EmasKenaikan harga emas ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya: 1. Kondisi Pasar GlobalPerubahan harga emas di pasar global dapat memengaruhi harga emas di dalam negeri. Faktor-faktor eksternal seperti ketidakpastian geopolitik atau perubahan suku bunga global dapat memicu kenaikan harga emas. 2. Nilai Tukar RupiahKorelasi antara harga emas dan nilai tukar rupiah juga dapat memengaruhi harga emas di pasar domestik. Jika nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS, maka harga emas cenderung turun dan sebaliknya. 3. Permintaan dan PenawaranPermintaan dan penawaran emas di pasar domestik juga turut berperan dalam menentukan harga. Jika permintaan lebih tinggi dari pasokan yang tersedia, harga cenderung naik, dan sebaliknya. Potensi Investasi dalam EmasMeskipun harga emas mengalami fluktuasi, investasi dalam emas masih dianggap sebagai salah satu pilihan yang aman. Emas dianggap sebagai aset lindung nilai yang dapat mengurangi risiko dalam portofolio investasi. Proyeksi Harga Emas ke DepanProyeksi harga emas ke depan masih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks, termasuk kondisi ekonomi global dan kebijakan moneter. Namun, sebagian investor masih mempertimbangkan emas sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang mereka. Ringkasan Harga Pecahan Emas BatanganBerikut adalah ringkasan harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam pada Senin:
Sumber: Investing PT Equtyworld Futures Pada hari Kamis, terjadi kenaikan signifikan dalam pergerakan harga futures gas alam pada masa dagang AS. Ini merupakan indikasi penting bagi para pelaku pasar, terutama yang terlibat dalam perdagangan komoditas energi seperti gas alam.
Peningkatan Harga Futures Gas AlamMenurut data yang dipantau dari New York Mercantile Exchange, harga futures gas alam untuk penyerahan bulan Juli mengalami kenaikan menjadi USD2,80 per mmBTU pada saat penulisan artikel ini. Ini mencerminkan peningkatan sebesar 1,56% dari harga sebelumnya. Sebelumnya, harga gas alam mencapai sesi tinggi di atas USD per mmBTU. Faktor Pendukung dan ResistensiAnalisis pasar menunjukkan bahwa gas alam memiliki potensi untuk mendapat dukungan pada level harga USD2,518, sementara level resistensi diperkirakan berada di sekitar USD2,875. Faktor-faktor seperti penawaran dan permintaan, kondisi ekonomi global, serta kebijakan energi domestik dan internasional dapat mempengaruhi pergerakan harga gas alam. Dampak Terhadap Instrumen LainnyaSelain gas alam, pergerakan harga juga diamati pada instrumen-instrumen lainnya. Misalnya, harga minyak mentah untuk penyerahan bulan Juli mengalami kenaikan sebesar 1,97%, mencapai USD75,53 per barrel. Sementara itu, harga heating oil untuk penyerahan bulan Juli naik sebesar 2,42%, menjadi USD2,36 per galon. Pergerakan harga ini mencerminkan dinamika yang terjadi di pasar energi secara keseluruhan. Implikasi bagi Pelaku PasarBagi para pelaku pasar yang terlibat dalam perdagangan komoditas energi, pemahaman mendalam tentang pergerakan harga gas alam dan faktor-faktor yang memengaruhinya sangat penting. Analisis yang cermat dan reaksi yang tepat waktu dapat membantu para pelaku pasar untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik. KesimpulanPergerakan harga futures gas alam yang lebih tinggi pada masa dagang AS menunjukkan dinamika yang signifikan di pasar komoditas energi. Faktor-faktor seperti penawaran dan permintaan, serta kondisi ekonomi global, memainkan peran penting dalam menentukan arah pergerakan harga gas alam. Bagi para pelaku pasar, pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan keputusan investasi mereka. Sumber: Investing PT Equityworld Futures Pada hari ini, futures minyak mentah menunjukkan peningkatan yang signifikan pada jam dagang AS. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis perkembangan tersebut dan melihat faktor-faktor apa yang mungkin memengaruhi pergerakan harga minyak.
Data PasarMenurut laporan Investing.com, pada saat penulisan artikel ini, harga futures minyak mentah untuk penyerahan Juli diperdagangkan pada USD74,22 per barel. Ini menandai kenaikan sebesar 1,32% dari sesi sebelumnya. Sebelumnya, harga minyak mencapai sesi tertinggi di sekitar USD per barel. Sementara itu, harga minyak brent untuk penyerahan Agustus juga naik sebesar 1,33% dan diperdagangkan pada USD78,55 per barel. Dolar AS BerjangkaIndeks Dolar AS Berjangka, yang memantau kinerja dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik sebesar 0,16% dan diperdagangkan pada USD104,22. Ini mungkin memengaruhi pergerakan harga minyak, karena harga minyak biasanya inversely correlated dengan nilai dolar AS. Dukungan dan ResistensiDalam perdagangan berjangka, harga minyak metah kemungkinan akan mendapat dukungan pada level USD72,48 per barel dan resistance pada USD79,42 per barel. Sementara itu, perbedaan harga antara kontrak minyak brent dan minyak mentah berada pada kisaran USD4,33 per barel. Faktor-Faktor Penggerak PasarTerdapat beberapa faktor yang mungkin memengaruhi pergerakan harga minyak, termasuk tetapi tidak terbatas pada: 1. Kondisi Pasar GlobalPerkembangan politik dan ekonomi global, seperti kebijakan energi dari negara-negara produsen minyak utama, serta ketegangan geopolitik di wilayah produsen minyak, dapat berdampak signifikan pada harga minyak mentah. 2. Permintaan dan PenawaranFaktor-faktor fundamental seperti permintaan global untuk minyak mentah, produksi minyak dari produsen utama, dan kebijakan OPEC+ dapat mempengaruhi keseimbangan antara penawaran dan permintaan, yang pada gilirannya memengaruhi harga. 3. Kondisi EkonomiKesehatan ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara utama dapat memainkan peran penting dalam menentukan permintaan energi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga minyak. KesimpulanSecara keseluruhan, pergerakan harga futures minyak mentah pada jam dagang AS memberikan gambaran tentang kondisi pasar energi global. Faktor-faktor seperti nilai dolar AS, permintaan dan penawaran, serta kondisi ekonomi global dapat memengaruhi pergerakan harga minyak. Oleh karena itu, penting bagi para investor dan pelaku pasar untuk terus memantau berita dan analisis terkini untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Sumber: Investing PT Equityworld Futures equityworld futures - USD STABIL JELANG RILIS DATA KETENAGAKERJAAN PENTING; EUR TERGELINCIR6/5/2024 Investing.com - Dolar AS mengalami sedikit kenaikan pada awal perdagangan Eropa hari Selasa, memantul setelah penurunan tajam semalam, sementara euro melemah lebih rendah setelah data ketenagakerjaan Jerman yang lemah.
Indeks Dolar MerosotPada pukul 15:45 WIB, Indeks Dolar, yang memantau greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, naik 0,1% menjadi 104,165, setelah sebelumnya turun di bawah 104 untuk pertama kalinya sejak 9 April. Data JOLT Menjadi SorotanDolar tetap stabil pada hari Selasa setelah mengalami penurunan tajam pada awal minggu, dimana data menunjukkan perlambatan aktivitas manufaktur selama dua bulan berturut-turut dan penurunan yang tidak terduga dalam belanja konstruksi. Kemungkinan Pemangkasan Suku Bunga oleh Federal ReserveTanda-tanda pelemahan ekonomi telah meningkatkan kemungkinan Federal Reserve akan memangkas suku bunga akhir tahun ini. Futures fund fed sekarang menempatkan peluang penurunan suku bunga pada bulan September sekitar 59%, menurut data LSEG. Data Lowongan Pekerjaan JOLTsAda data tenaga kerja yang lebih penting yang akan dirilis di akhir sesi, dalam bentuk Lowongan pekerjaan JOLTs untuk bulan April. Data ini menjadi penanda penting untuk angka penggajian AS bulan ini. Euro Melemah Setelah Data Ketenagakerjaan Jerman yang LemahDi Eropa, EUR/USD turun 0,1% menjadi 1,0888, mundur setelah pasangan ini naik ke 1,0916 di awal sesi untuk pertama kalinya sejak 21 Maret. Jumlah orang kehilangan pekerjaan di Jerman naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Mei. Bank Sentral Eropa Mengisyaratkan Penurunan Suku BungaBank Sentral Eropa telah mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya, namun kenaikan inflasi dalam data minggu lalu dapat mempengaruhi keputusan mereka. Poundsterling Merosot Menjelang Pertemuan Bank of EnglandGBP/USD turun 0,2% menjadi 1,2776, turun setelah sebelumnya naik ke level tertinggi sejak 14 Maret. Bank of England akan mengadakan pertemuan kebijakan yang berpotensi penting di akhir bulan ini, dan para pedagang akan mengawasi petunjuk kapan siklus pemangkasan suku bunga akan dimulai. Yen Jepang Melihat PermintaanDi Asia, USD/JPY turun 0,5% menjadi 155,34, dengan yen terus menguat terhadap dolar setelah semalam jatuh di bawah 156 untuk pertama kalinya sejak 21 Mei. Bank of Japan akan bertemu akhir bulan ini, dan para pedagang akan mencari petunjuk apakah kenaikan lain akan terjadi. Rupee India MelemahUSD/INR naik 0,5% menjadi 83,494, dengan rupee India melemah setelah indikasi awal menunjukkan kemenangan tipis untuk Perdana Menteri Narendra Modi dalam pemilihan umum 2024 yang diawasi dengan ketat. Meskipun kemenangan masih memberikan masa jabatan ketiga yang langka bagi Modi, mayoritas yang lebih kecil dari yang ia harapkan menunjukkan kesulitan yang lebih besar dalam mendorong reformasi ekonomi. KesimpulanMeskipun terdapat beberapa fluktuasi pasar, dolar AS menunjukkan stabilitas jelang rilis data ketenagakerjaan penting. Euro melemah setelah data ketenagakerjaan Jerman yang lemah, sementara mata uang Asia juga mengalami pergerakan yang signifikan. Pelaku pasar perlu memperhatikan perkembangan selanjutnya, terutama terkait kebijakan suku bunga dari bank sentral utama. Sumber: Investing PT Equityworld Futures Pada hari Selasa, 4 Juni 2024, pasar emas mengalami lonjakan besar setelah data ekonomi yang lemah dari Amerika Serikat memicu optimisme bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga dalam tahun ini.
Stabilitas Emas Pasca KenaikanEmas mengalami stabilitas pada awal sesi Asia setelah mengalami kenaikan 1% pada sesi sebelumnya. Lonjakan ini dipicu oleh laporan bahwa kontraksi dalam sektor manufaktur semakin memburuk pada bulan Mei, sementara produksi hampir stagnan. Antisipasi Pemotongan Suku BungaPasar mengantisipasi potensi pemotongan suku bunga Fed setelah kontrak swap yang terkait dengan pertemuan-pertemuan mendatang memasukkan kemungkinan pemotongan sebesar seperempat poin dalam tahun ini. Para trader menantikan sejumlah data pasar tenaga kerja minggu ini untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu pergeseran panjang yang dinantikan oleh Federal Reserve dalam menurunkan biaya pinjaman. Harga EmasHarga emas stagnan di $2,352.35 per ons pada pukul 8:37 pagi di Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0.2%. Meskipun demikian, harga perak, paladium, dan platinum mengalami kenaikan. Sumber: Investing PT Equityworld Futures Pagi ini, Senin tanggal 3 Juni 2024, kurs rupiah terhadap dolar AS menunjukkan kenaikan sebesar 11 poin atau sekitar 0,07 persen. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta mencapai Rp16.242 per dolar AS, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya yang berada pada posisi Rp16.253 per dolar AS. Apa yang melatarbelakangi pergerakan ini dan apa dampaknya terhadap pasar keuangan Indonesia?
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Kurs RupiahKenaikan 11 poin pada kurs rupiah pagi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
Sumber: AntaraNews, Investing PT Equityworld Futures |
Author
Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2024
Categories |