equityworld - Bursa Wall Street berakhir melemah pada perdagangan akhir pekan, karena meningkatnya konflik ketegangan di Ukraina. Peringatan AS tentang potensi invasi Rusia mendorong investor untuk melepas aset berisiko menjelang libur panjang akhir pekan, karena pasar AS akan libur pada hari Senin untuk Hari Presiden. Separatis yang didukung Rusia mengangkut warga sipil ke dalam bus dari daerah-daerah yang memisahkan diri di Ukraina Timur, yang diyakini AS dan sekutunya akan digunakan Rusia sebagai pembenaran untuk invasi habis-habisan terhadap negara tetangganya. Namun Rusia membantah dengan mengatakan tidak berniat menyerang Ukraina, sebaliknya menuduh AS menyebarkan ketakutan. Di sisi lain, komentar dari Presiden The Fed New York, John Williams yang mengatakan bahwa akan tepat bagi bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga pada bulan Maret tanpa menyebutkan besarnya, turut membebani pasar ekuitas. Dow Jones ditutup turun 232,85 poin (-0,68%) ke level 34.079,18, S&P 500 melemah 31,39 poin (-0,72%) ke posisi 4.348,87 dan Nasdaq merosot 168,65 poin (-1,23%) menjadi 13.548,07. Dalam sepekan ketiga bursa saham utama AS berakhir melemah dengan Dow Jones turun -1,9%, S&P 500 kehilangan -1,6% dan Nasdaq berkurang -1,8%.
Sementara itu dari dalam negeri, IHSG ditutup menguat sebesar 57,701 poin (+0,84%) ke level 6.892,818 pada akhir pekan. Investor asing membukukan net buy di pasar reguler senilai Rp 845 miliar. Sepanjang minggu lalu, IHSG berhasil menguat +1,13% dengan diikuti masuknya modal asing di pasar regular sebesar Rp 3,02 triliun dalam sepekan. Pasar saham Indonesia berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah di perdagangan akhir pekan, meski dibayangi oleh ketidakpastian geopolitik di Eropa Timur yang masih belum tuntas, serta potensi kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari The Fed dan peningkatan kasus Covid-19 varian omicron di dalam negeri. Kinerja fantastis IHSG terjadi di tengah kondisi eksternal yang masih belum stabil, serta kenaikan kasus baru harian Covid-19 di tanah air ke rekor tertinggi. Sentimen positif yang mendorong kenaikan IHSG datang dari perbaikan kondisi ekonomi Indonesia, setelah BI melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia mencatatkan surplus di tahun 2021, begitu juga dengan transaksi berjalan (current account) yang sebelumnya selalu defisit dalam satu dekade terakhir. Surplus transaksi berjalan membuat pergerakan rupiah lebih stabil, yang tentunya berdampak bagus bagi perekonomian Indonesia. IHSG masih bergerak naik dan melanjutkan pola uptrend dengan mencetak rekor tertinggi baru di level 6.899. Kenaikan IHSG didorong oleh massive-nya inflow dana asing yang terus masuk ke pasar saham Indonesia seiring pemulihan ekonomi nasional. Secara teknikal, IHSG saat ini bergerak dalam trend bullish melanjutkan kenaikannya setelah membentuk pola higher high. Indikator teknikal MACD yang bergerak naik diatas centreline menunjukan bahwa IHSG berada dalam pola momentum pergerakan yang positif. Untuk minggu ini, IHSG akan mencoba bertahan di area support terdekat di 6.790, dengan support kuat dikisaran 6.698-6.726 (kotak warna merah). Sedangkan untuk resistance IHSG pekan ini ada dikisaran 6.957. Jika mampu dilewati dan menembus ke atas level psikologis 7.000, maka terbuka ruang bagi penguatan IHSG menuju target di level 7.090. Untuk minggu ini tidak ada rilis data dan kejadian ekonomi penting dari dalam negeri. Sedangkan dari luar negeri, data dan agenda ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari pelaku pasar di pekan ini antara lain adalah :
Walaupun demikian, tetap disarankan untuk selalu melakukan safe trading dan kontrol resiko sesuai dengan trading plans yang telah dibuat. Sementara bagi investor, jika terjadi koreksi massive bisa dimanfaatkan untuk akumulasi bertahap dengan melakukan buy on weakness, terutama pada saham-saham yang masih memiliki fundamental bagus dan dan kinerja keuangan yang kuat, serta prospek yang cerah pasca berakhirnya pandemi Covid-19 nanti. Atur strategi pembelian dan money manajemennya. Mengenai saham-saham apa saja yang menarik untuk di tradingkan dalam jangka pendek atau saham-saham apa yang dapat diakumulasi untuk menjadi investasi jika terjadi koreksi, akan diulas secara khusus di area member premium. Diperlukan pengalaman, keahlian dan strategi khusus dalam melakukan analisa, baik teknikal maupun fundamental untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk masuk ataupun keluar dari posisi trading ataupun investasi. Sumber : Investing PT Equityworld Futures
0 Comments
Leave a Reply. |
Author
Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2024
Categories |