Harga minyak telah mencapai puncak tertinggi dalam beberapa bulan terakhir akibat kekhawatiran pasokan dari Rusia. Dalam sesi kedua berturut-turut, harga minyak mengalami kenaikan signifikan yang didorong oleh serangan Ukraina terhadap kilang minyak Rusia.
Penilaian Terhadap Serangan UkrainaSerangan Ukraina terhadap infrastruktur minyak Rusia telah menjadi fokus utama para pedagang, mempertimbangkan bagaimana hal itu akan memengaruhi pasokan minyak global. Dalam sebulan terakhir, Ukraina telah meningkatkan serangan terhadap kilang minyak Rusia dengan menggunakan drone. Akibatnya, sekitar 7% atau sekitar 370.500 barel per hari dari kapasitas pengolahan minyak Rusia telah terhenti. Meskipun menurunnya aktivitas pengolahan telah meningkatkan ekspor minyak mentah Rusia, hal ini juga dapat mengakibatkan pemotongan produksi minyak mentah karena negara tersebut menghadapi kendala penyimpanan. Dampak Terhadap Pasokan Minyak GlobalMenurut analis energi StoneX, Alex Hodes, serangan terhadap kilang minyak Rusia dapat mengakibatkan penurunan pasokan minyak global sebesar sekitar 350.000 barel per hari dan meningkatkan harga minyak mentah Amerika sebesar $3 per barel. Bahkan jika serangan tersebut tidak langsung menyebabkan hilangnya pasokan minyak mentah Rusia, tetap ada efek domino bagi harga minyak dari meningkatnya marjin produk olahan. Dukungan untuk Kenaikan Harga MinyakSelain serangan terhadap infrastruktur minyak Rusia, harga minyak juga mendapatkan dukungan dari penurunan ekspor minyak mentah dari Arab Saudi dan Irak. Tanda-tanda permintaan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di China dan Amerika Serikat juga turut mendukung kenaikan harga minyak. Departemen Perdagangan Amerika Serikat melaporkan adanya lonjakan tajam dalam pembangunan rumah satu keluarga pada bulan Februari yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung permintaan minyak. Proyeksi Harga MinyakAnalis UBS, Giovanni Staunovo, menyatakan bahwa data permintaan minyak yang menggembirakan dan perpanjangan pemotongan sukarela OPEC+ hingga akhir Juni telah mendukung kenaikan harga minyak. Staunovo memperkirakan bahwa harga Brent kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran $80-90 per barel tahun ini, dengan perkiraan akhir Juni sebesar $86 per barel. Data Stok Minyak Amerika SerikatStok minyak mentah Amerika Serikat dilaporkan turun sebesar 1,5 juta barel pada minggu yang berakhir pada 15 Maret. Meskipun survei Reuters terhadap para analis memperkirakan stok akan naik sekitar 10.000 barel minggu lalu, data resmi dari Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat akan diumumkan pada pukul 10:30 pagi waktu setempat pada hari Rabu. Dengan kekhawatiran yang berkembang atas pasokan minyak dari Rusia akibat serangan Ukraina terhadap infrastrukturnya, serta dukungan dari faktor-faktor lain seperti permintaan yang kuat dan pemotongan produksi OPEC+, harga minyak diperkirakan akan tetap berada pada tren kenaikan dalam beberapa bulan mendatang. Sumber: Investing PT Equityworld Futures
0 Comments
Leave a Reply. |
Author
Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2024
Categories |