Harga minyak dunia kini tengah mengalami gejolak yang signifikan, dengan potensi untuk mencapai $100 per barell dalam waktu dekat. Pemicunya adalah keputusan Rusia untuk memangkas produksi minyak, namun langkah ini mungkin akan dihadang oleh kebijakan Amerika Serikat (AS). Mari kita tinjau lebih dalam mengenai dinamika dan prospek harga minyak yang sedang berlangsung.
Lompatan Harga Minyak Terpicu oleh Pemotongan Produksi RusiaKeputusan Rusia untuk memangkas produksi minyak telah menciptakan gejolak signifikan dalam harga minyak global. Para analis memperkirakan bahwa harga minyak jenis Brent bisa mencapai $90 per barell pada bulan April, mendekati angka tersebut pada bulan Mei, dan bahkan memuncak mencapai $100 per barell pada bulan September. Hal ini didukung oleh langkah Rusia yang berkomitmen untuk memangkas produksinya sebesar 471.000 barell per hari, dengan tujuan untuk mematuhi batasan produksi yang disepakati bersama OPEC+. Diperkirakan bahwa Rusia akan memproduksi sekitar 9 juta barell per hari pada bulan Juni. Tantangan dari Amerika SerikatMeskipun prospek harga minyak yang meningkat merupakan kabar baik bagi produsen minyak, AS mungkin akan memberikan respons yang berbeda. Terutama di tahun-tahun pemilihan, kebijakan yang menaikkan harga minyak dan bensin cenderung tidak akan ditoleransi dengan baik oleh pemerintahan AS. Sebagai langkah pencegahan, AS kemungkinan akan menggunakan cadangan minyak strategisnya untuk menstabilkan harga minyak dan bensin di dalam negeri. Pemerintah AS bahkan memiliki kewenangan untuk melepaskan hingga 60 juta barell minyak dari cadangan strategisnya. Tantangan dari Permintaan yang MenurunSelain dari respon kebijakan, kenaikan harga minyak juga dapat dihadapi oleh penurunan permintaan. Beberapa analis memperkirakan bahwa ketika harga minyak mencapai $90 per barell, sebagian besar potensi kenaikan harga sudah tercermin dalam harga pasar. Faktor-faktor fundamental seperti pertumbuhan pasokan kemungkinan akan memberikan tekanan negatif terhadap harga, mengimbangi efek kenaikan harga akibat pemangkasan produksi Rusia. KesimpulanHarga minyak dunia berpotensi untuk mencapai level yang sangat tinggi, bahkan mencapai $100 per barell, karena efek dari pemangkasan produksi Rusia. Namun, tantangan dari kebijakan AS dan potensi penurunan permintaan menjadi faktor kritis yang mungkin membatasi kenaikan harga tersebut. Sebagai pelaku pasar, penting untuk memantau dengan cermat dinamika harga minyak yang terus berubah ini untuk mengambil keputusan investasi yang tepat. Sumber: Investing PT Equitywrold Futures
0 Comments
Leave a Reply. |
Author
Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2024
Categories |