Equity World - Dolar AS beranjak menguat pada Senin (20/09) pagi di Asia. Namun, pergerakannya kecil karena pasar utama Asia ada yang tutup dan sejumlah bank sentral, termasuk Federal Reserve AS, bersiap untuk menerbitkan keputusan kebijakan terbarunya.
Indeks Dolar AS terus bergerak naik 0,18% ke 93,340 pukul 10.41 WIB menurut data Investing.com. Pasangan USD/JPY turun tipis 0,02% di 109,93. Dari Indonesia, rupiah kembali melemah 0,21% di 14.255,0 per dolar AS hingga pukul 10.46 WIB. Pasangan AUD/USD terus turun 0,45% ke 0,7232 dan NZD/USD melemah 0,30% di 0,7019. Pasangan USD/CNY tetap di level 6,4662 dan GBP/USD turun 0,24% ke 1,3709 pukul 10.42 WIB. Pasar China dan Jepang ditutup pada hari Senin. Investor sekarang menunggu The Fed untuk mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya pada hari Rabu untuk mendapatkan petunjuk tentang pengurangan aset dan jadwal kenaikan suku bunga. "Dolar mengalami sedikit rebound," analis Westpac Imre Speizer mengatakan kepada Reuters, dengan mata uang AS menarik dukungan baik dari ekspektasi pengurangan aset dalam waktu dekat dari Fed dan dari kehati-hatian karena reli saham global mulai mereda. "Semua orang memantau The Fed, menunggu sinyal penurunan,” tambahnya. Bank sentral Jepang, Inggris, Swiss, Swedia, Norwegia, Indonesia, Filipina, Taiwan, {{ecl-415| |Brasil}}, Afrika Selatan, Turki dan Hongaria juga akan memberikan keputusan kebijakan sepanjang minggu ini. Hanya perlu dua anggota Fed untuk mengubah pikiran untuk proyeksi median kebijakan "dot plot" yang mencerminkan kenaikan suku bunga pada tahun 2022, menurut Marshall Gittler dari BDSwiss. "Jadi, sangat mungkin mereka beralih dari memperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga pada 2022 menjadi setidaknya satu. Demikian pula, mereka sekarang memperkirakan dua kenaikan pada 2023 yang dapat dengan mudah naik menjadi tiga juga," katanya kepada Reuters. Dolar Kanada berada pada tren menurun menjelang pemilihan federal di kemudian hari. Perdana Menteri petahana Justin Trudeau diprediksi akan menang, tetapi kemungkinan akan memimpin kursi pemimpin minoritas. Pemilih di Jerman juga akan memberikan suaranya pada 26 September. Di Asia Pasifik, yuan China berada di bawah tekanan di luar negeri, dengan fokus pada apakah China Evergrande Group (HK:3333) akan mampu melunasi pembayaran bunga obligasi senilai $83,5 juta yang jatuh tempo pada hari Kamis. Pemulihan ekonomi China yang melambat dan pengetatan peraturan baru-baru ini juga menambah tekanan pada yuan. Sumber : Investing Equityworld Futures
0 Comments
Leave a Reply. |
Author
Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2024
Categories |