Equityworld - Dolar Amerika Serikat beranjak naik pada Selasa (23/11), bertahan di kisaran level tertinggi empat setengah tahun terhadap yen. Petahana Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang kembali ditunjuk untuk masa jabatan kedua meningkatkan ekspektasi bahwa AS akan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diharapkan.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya lanjut naik tipis 0,04% ke 96,578 pukul 13.28 WIB menurut data Investing.com. Equityworld - Pasangan USD/JPY naik 0,20% ke 115,10. Terhadap yen, greenback melampaui rekor 114,97 yang dicapai minggu lalu, level tertinggi sejak Maret 2017. Pasar Jepang ditutup libur. Adapun Rupiah terus melemah 0,22% di 14.276,5 per dolar AS hingga pukul 13.30 WIB. Pasangan AUD/USD turun 0,12% ke 0,7214. Pasangan NZD/USD melemah 0,42% di 0,6926 dan Reserve Bank of New Zealand akan merilis keputusan kebijakannya pada hari Rabu. Pasangan USD/CNY naik tipis 0,03% ke 6,3858 sedangkan GBP/USD turun tipis 0,06% di 1,3388 pukul 13.32 WIB. Investor juga terus mencerna pilihan Presiden AS Joe Biden terhadap Powell untuk memimpin The Fed daripada Lael Brainard. Dianggap lebih dovish dari pasangan tersebut, Brainard dipromosikan menjadi wakil ketua Fed. Pencalonan kembali Powell memperkuat ekspektasi pasar soal kenaikan suku bunga pada tahun 2022 kala The Fed menyelesaikan program pengurangan asetnya. Ekspektasi pasar untuk laju penurunan aset bank sentral dan kenaikan suku bunga telah menopang pasar mata uang baru-baru ini. "Pencalonan Powell untuk masa jabatan kedua akan membuat pasar nyaman dengan harga kenaikan bunga Fed mulai Juli 2022. Setidaknya tiga pejabat Fed sekarang secara terbuka membahas percepatan pengurangan aset juga," tulis analis Westpac dalam catatan. Bank sentral AS kemungkinan perlu mempercepat penghapusan stimulus moneter sebagai tanggapan atas kenaikan lapangan kerja yang kuat dan lonjakan inflasi, yang dapat menyebabkan kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, sebut Presiden Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic. "Sementara itu, langkah-langkah pengendalian COVID-19 diterapkan di Eropa lagi, membuat hal kontras yang menonjol," tambah catatan Westpac. Jumlah kasus COVID-19 di benua itu meningkat. Austria dikunci penuh sejak Senin dan Jerman mempertimbangkan tindakan pembatasan yang lebih ketat. EUR/USD hanya naik tipis 0,03% di 1,1237 pukul 13.35 WIB dan masih berada di sekitar level terendah 16 bulan. Harga telah jatuh 2,8% sepanjang bulan November ini, juga terpengaruh oleh nada kebijakan dovish European Central Bank (ECB) baru-baru ini. Sumber : Investing Equityworld Futures
0 Comments
Leave a Reply. |
Author
Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2024
Categories |